Rabu, 05 Agustus 2009

Tip Praktis NLP # 8 For Parenting: JUMP JUMP JUMP -Teknik CEPAT Terapi Trauma Anak-Anak

“Papi!!! Gendong!!!” demikian teriak ketakutan Abi nama panggilan anak saya Bidadari Cahaya Murti yang lahir tanggal 02.02.2002 kalau saya ajak dia main pasir di pantai. Wah, bagaimana mungkin mengajak dia menikmati pantai jika menginjak pasir saja dia ketakutan. Saya berpikir keras bagaimana menterapi “Trauma Pasir” dia?

Dengan hypnoterapi, sangat sulit karena anak-anak sulit untuk duduk diam dan Abi saat itu baru berumur 3 tahun. Kalaupun saya bisa melakukan Hypnoterapi, belum tentu orang-tua lainnya bisa melakukan hal yang sama. Saya ingin sekali menemukan ide yang semua orang-tuapun bisa lakukan pada anak-anak mereka sendiri tanpa ketergantungan pada saya sebagai terapis. Begitu misi saya.

Karena INTENT (silahkan cari sendiri artinya he..he.. Hitung-hitung Anda latihan dengan Unconcious Anda) yang sangat kuat, tahu-tahu saya mendapatkan “AHA” saat mengikuti training New Code NLP yang dibimbing langsung oleh salah satu pencipta NLP yakni DR John Grinder di Kuala Lumpur 2 tahun lalu, saat kami melakukan latihan NASA Game yang diciptakan oleh beliau. Penjelasan lengkap NASA Game dapat Anda lihat di buku “Whispering In The Wind” oleh Carmen Bostic St. Clair dan John Grinder di halaman 242.

Terinspirasi dari NASA Game, saya pulang ke Indonesia dengan semangat tinggi dan mulailah saya bereksperimen. Saya amati Bidadari senang sekali main lompat-lompatan di ranjang yang sayangnya sering kali kita larang anak-anak untuk hal itu. Dan, saya justru gunakan kesukaan dia melompat-lompat diatas ranjang sebagai sarana terapi. Wow, hasilnya luar biasa! Akhirnya saya menemukan ide teknik terapi yang sungguh sangat sederhana dan dibutuhkan waktu sekitar 5-10 menit saja. Sungguh, saya sangat berterima kasih pada DR John Grinder yang menginspirasi saya dengan NASA Game-nya. Thanks John! Saya cerita pada John setahun kemudian di Inggris tentang teknik terapi ini, dia hanya tersenyum bahagia dan beliau minta saya bagikan teknik terapi ini kepada semua orang tua yang membutuhkannya.

Saya beri nama teknik terapi ini dengan bahasa anak-anak yakni “Jump Jump Jump”. Ide terapinya sangat sederhana yakni bagaimana membuat Concious anak-anak tersebut sibuk (contoh dengan melompat-lompat yang menghasikan ritme) dan kita berkomunikasi secara respect dan tulus dengan Unconsious mereka. Anda bisa gunakan Trampolin untuk membuat ritme lompat-lompat sebagai sarana terapi atau Gym Ball yang membuat Concious mereka sibuk melakukan keseimbangan. Yang terpenting adalah YAKIN kalau Andapun bisa melakukannya, tidak perlu menjadi Terapis untuk melakukannya.

Berikut ini proses terapinya:

1. Saya ajak Abi lompat-lompatan, cara yang paling mudah mengajak (PACING) anak-anak adalah kita duluan yang lompat-lompat. Jadilah anak-anak. Seru bukan?

2. Terus lakukan sampai terjadi RITME pada lompatannya dan si anakpun mulai TRANCE, bahasa gampangnya si anak mulai enjoy atau asyik, gitu!

3. Saat si anak TRANCE, saya mulai ngomong (LEADING) seperti bernyanyi mengikut RITME lompatan, contoh kasus Abi:

“(Saat lompat1) ABI, (saat lompat 2) MAIN, (saat lompat 3) PASIR”

“ABI.. MAIN.. PASIR.. ABI.. MAIN.. PASIR..”

Saya terus ulangi sampai dia setuju kalau dia sedang main pasir. Perhatikan (Observasi) bahasa tubuh si anak apakah dia setuju kalau dia “memang” sedang main pasir. Lalu, saya uji ulang (Kalibrasi) apakah dia setuju dengan ide: saya lemparkan bantal, guling seakan-akan itu adalah pasir. Amati apakah dia mulai nyaman dan selanjutnya makin nyaman, akhirnya nyaman (baca setuju) kalau dia sedang main pasir. Untuk si Abi, dia mengulangi kalimat saya dan ikut bernyanyi “ABI.. MAIN.. PASIR..”

4. Setelah dia setuju, saya uji ulang transformasi yang terjadi pada dirinya dengan mengganti kalimat lainnya yang lebih tinggi “rasa”nya (kalo nggak salah istilah NLP structure-nya), contoh kasus Abi sbb:

“ABI.. SUKA.. PASIR.. ABI.. SUKA.. PASIR..”

Ternyata dia ikut bernyanyi bersama saya.

5. Setelah saya rasa cukup, maka acara lompat-lompat terapipun berakhir gembira tanpa si anak tahu dia diterapi.

6. Besoknya saya uji di lapangan dengan mengajak dia ke pantai, ternyata dia asyik dan seru bermain pasir. Sekarang dia suka sekali main pasir, bahkan kadang dia sering bercanda dengan bernyanyi: “ABI MAKAN PASIR. ABI MAKAN PASIR” he..he.. itulah anak-anak, mereka lebih pandai dari kita, bukan?

Catatan penting! Kunci terapi ini adalah gunakan intuisi atau feeling Anda kapan saat yang pas bicara dengan Unconcious anak-anak yang diterapi dan kata-kata apa yang pas dengan bahasa anak-anak pula. Perhatikan sungguh-sungguh bahasa tubuh mereka. Baik sekali untuk lakukan observasi dan terus kalibrasi bahasa tubuh anak-anak tersebut sebelum lakukan terapi.

Namun, kunci utama terapi ini adalah JADILAH ANAK-ANAK!

Selamat bermain dan ber-terapi-ria dengan anak-anak Anda.

Krishnamurti